Thursday, March 29, 2012

Bali Memory (H-1)

Kenangan ini setahun yang lalu, yang membawa cerita baru setelah itu
Saya posting nanti ya ceritanya ...
-------------------------------------------------------------------------------------
(11/02/2011) 
    H-1 malah bingung mau bawa apa aja. Kita khan cuma mau jalan-jalan bukannya mau pindah kost-an. Trip kali ini jadi EO lagi (setelah beberapa waktu lalu nyusun trip Jakarta Heritage/Wisata Kota Tua, dan Bandung-Kawah Putih Tour). Mulai dari nyusun rute/jadwal harian, cari penginapan, sewa mobil. Nyusunnya berdasarkan referensi internet coz nginjek bandara Ngurah Rai aja belum pernah.
    Pengalaman jadi Dir. EO jaman mahasiswa plus seminar-seminar itu ada gunanya juga ternyata. Segala macem bayar-bayaran udah dilunasin dari minggu lalu, jadi gak perlu bawa duit cash banyak-banyak.
    SMS beruntun dari bocah2 yang mau piknik itu pun bermunculan minta dibales :
- Besok ngumpul jam berapa ?, check in nya bareng gak?
- eh lw bawa tas cadangan dari sini atau beli disana?, kayanya tas kita bakal 
  beranak pinak pulang dari sana deh.
- Tas masuk bagasi apa dibawa aja?
- Kita dijemputnya di bandara atau besok ya?
- dst..dll
- Endang, just in case gak dikasih permen di pesawat. Gw udah bawa ya 
  biar gak bindeng klo take off
waah ada yg inget bawa permen..
sementara saya malah kebayang Pre Flight check list, engineer release, clear to take off.. bla..bla..bla
Yang dibales dgn SMS : ' Baaah , dasaaar anak teknik !'
Huahahaha
Udah jam 12 malem, mulai mengantuk, dengan packingan yang belum kelar
akibat sibuk bales-balesan SMS
zz..ZZz..zzz

Wednesday, March 28, 2012

Scarlet itu ...

...  adalah singkatan dari ' Sekilas Catatan dari Mikrolet ' ...
Hampir setiap hari menggunakan angkutan umum seringkali menyisakan cerita-cerita unik. Memang tidak setiap hari bisa saya tuliskan disini, karena kadang terkendala kesibukan, kemalasan dan koneksi internet yang lemot. Cerita lucu, seru, sedih, haru, ngagetin atau nyeremin yang mungkin bukan kita langsung yang mengalami. Kadang di angkutan umum para penumpangnya suka pada ngobrol ngomongin macem-macem. Saya nggak nguping koq, cuma denger hehehe. Namanya di mikrolet sempit gitu ya kedengeran lah. Tunggu Scarlet- scarlet berikutnya. Okeh ?!! 

Scarlet #6 : Putri Iklan

     Frap, tadi pagi ada yang nanyain tuh kenapa saya nggak update makanan lagi. Iya nih, udah lama nggak Dine In yach. Nanti habis gajian deh. Tunggu dulu gajiannnya, biasanya udah mepet akhir bulan baru ditransfer.
    Menunggu memang bukan hal yang menyenangkan termasuk menunggu sampai di tempat tujuan dalam perjalanan. Makanya sebisa mungkin kalau naik kendaraan dan sudah tahu bakal lama atau macet, disiapkan pengisi waktu pengusir kebosanan. Nggak enak banget berjam-jam mati gaya di kendaraan atau angkutan umum. 
    Suatu waktu pulang dari kantor, saya mampir beli majalah di loper koran dekat kantor. Majalah wanita, lumayan untuk dibaca selama perjalanan. Pas naik mikrolet sengaja ambil tempat yang PeWe (posisi Wuenak) yaitu duduk di pojokan. Jam pulang kantor memang agak macet jadilah saya mulai baca majalah.
    Artikel demi artikel dibaca apalagi rubrik kuliner kesukaan saya. Sampai pada saat saya membaca kolom kisah nyata kiriman pembaca, biasanya pengalaman yang lucu-lucu nih. Satu halaman di lembar sebelah kiri. Mikroletnya kebetulan rata bangku ya (istilah untuk semua bangku terisi penuh).
     Eh eh itu cowok yang duduk berseberangan (arah jam 11) koq nengok ke arah saya terus ya. Ngliatin apa sih ?!, masa iya ngliatin saya .. nggak mungkin ah. Masa bodo saya terusin baca aja, nah khan dia nglirik lagi. Iseng saya tegakin kepala ke arahnya, wah orangnya langsung memalingkan wajah ke arah lain. Ke gep yaa hahahaha.
      Ada ada aja sih. Saya baru mau nunduk lagi untuk baca majalah. Jreeeng !! ... jjiiaaah pantesaaan itu cowok tadi nglirik-nglirik mulu. Artikel yang saya baca tadi khan di lembar sebelah kiri, tau nggak lembar sebelah kanannya apa ?. Iklan salah satu pusat pelangsingan yang menawarkan program pengencangan payudara, lengkap dengan gambar model sexy dengan busana berbelahan dada rendah !!!.
     Saking asyiknya baca sampai saya tidak ngeh ada gambar begitu huehehehe. Langsung saya balik halamannya, ganti baca artikel lain. Sorry ya nggak bisa lihat yang asoy lagi :p.

   

Tuesday, March 13, 2012

Bahasa GaJeBo*

*Gajebo = Gak Jelas Bo'
     Inget nggak jaman dulu Deby Sahertian punya kamus bahasa gaul. Yang akika mawar cucho bo', gitu deh bahasanya. Tambah lama tambah berkembang biak istilah-istilah yang nggak jelas justrungannya. Ya ampyuun, yang terakhir kali menyebar luas adalah bahasa Alay. Khasnya bahasa Alay ini adalah mencampuradukkan antara huruf dan angka contohnya 4Y4NK (ayang), ch3munguuud! (semangaat!). Coba kalo ada tugas mengarang dalam bahasa Alay, satu paragraf aja mungkin udah mual-mual (baik yang mengarang maupun yang membaca).
    Tak berhenti sampai disitu, kata-kata ajaib masih terus bermunculan antara lain kata makian 'kacrut', bahasa abg 'unyu-unyu', dan yang terbaru adalah 'kepo'. Nah lho apaan lagi tuh. Well, kalau 'kacrut' mungkin bisa disetarakan dengan umpatan lainnya seperti 'sompret', 'semprul','sontoloyo', dll. Yah namanya orang mengumpat yaa seenaknya saja.
     Baiklah, mari kita beralih ke 'unyu-unyu'. Kata ini bisa dipakai sendiri 'unyu' atau berulang 'unyu-unyu'. Biasanya kalau gemas keluar deh kata itu, contoh : liat cowok cakep lewat "iihh unyu banget deh, mau dong kenalan". Jadi 'unyu' bisa berarti lucu. Kalau 'unyu-unyu' dapat diartikan sebagai kata kerja/perbuatan yang sedang atau ingin dilakukan, contoh : "udah jam 7 malem nih, waktunya unyu-unyu !". Tentunya perbuatan apa yang akan dilakukan juga nggak jelas.
    Terakhir yang baru merajalela adalah kata 'Kepo'. Sampai saat ini saya sendiri juga belum pernah pake kata aneh ini. Arti harfiah 'Kepo' adalah (menurut para manusia-manusia gaul) kepengen tahu. Sejarahnya kata ini berasal bahasa Hokien 'Kaypoh' artinya orang yang selalu ingin tahu urusan orang lain.
     Kalau dipikir-pikir para generasi muda Indonesia memang kreatif dalam berbahasa, mampu menciptakan istilah-istilah yang entah disusun berdasarkan wangsit apa. Bolehlah jika ingin lucu-lucuan tapi sebaiknya tetap menjunjung tinggi bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak kasus dimana hasil ulangan English nilainya lebih tinggi dari nilai Bahasa. Saya juga termasuk salah satunya ;D. Karena dalam pelajaran English betul-betul diterapkan struktur tata bahasanya. Seberapa sering kita tes TOEFL?, dari yang berbiaya 200 ribu hingga yang 2 juta. Namun pernahkah kita ikutan tes Bahasa ?. Sampai saat ini tidak ada tes Bahasa, coba kalau ada kira-kira nilai kita gimana.
    Penggunaan bahasa yang baik tidak hanya sekedar susunan SPOK (Subyek, Predikat, Obyek, Keterangan) tapi juga pilihan kata yang digunakan. Saya sendiri mengakui belum rapi menggunakan Bahasa. Lihat saja isi dari blog ini, bahasanya masih berantakan hehehe.
     Iklan layanan masyarakat yang mendorong penggunaan Bahasa Indonesia ini saya temukan di seputaran Pasar Beringhardjo, dekat dengan pusat informasi pariwisata Yogyakarta (kalau tidak salah ya). Meskipun di wilayah yang mayoritas penduduknya berbahasa Jawa, ternyata pemakaian Bahasa Indonesia tetap diutamakan. 


(07) Selat Solo, JaTeng

      Waktu tur ke Yogya Solo akhir tahun kemarin, ada beberapa hal yang terlewatkan. Maklumlah sebelumnya saya dan teman-teman pada sibuk ini itu, ina inu, wara wiri ngurusin kerjaan kantor dan kerjaan rumah. Jadinya nggak kepikiran secara detil liburan 3 hari itu mau ngapain saja. Walaupun saya udah buat itinerary,yang direvisi berkali-kali, tetap saja ada yang ketinggalan.
     Kita ke Solo pas hari pertama, nggak tahu karena capek atau ngantuk karena baru pada dateng, jadi jalan-jalan ke Solonya agak nggak teratur. Yang kerasanya waktu makan siang, kita nggak tahu mau makan apa dan dimana. Salah seorang teman berusaha untuk cari referensi di internet. Eh giliran dicari alamatnya malah nggak ketemu, padahal jalannya udah dilewatin dua kali. Kemana...kemana...dimanaaa?!, yang kuterima alamat palsuu. Atau jangan-jangan udah tutup atau pindah warungnya. Yaa yang mana sajalah tempat makannya, udah keburu laper. Yang ada saya makan rawon, yang lain ada yang makan sate kambing dan tongseng. Lucu nggak sih ke Solo malah makan rawon, secara itu makanan dari Jawa Timur.
     Setelah balik dari Solo ke Yogya baru nyadar kalau banyak makanan yang bisa di cicipi disana. Ada Selat Solo, Tengkleng, Nasi Liwet, Serabi dan lain-lain. Kyaaa pengen balik lagi tapi udah terlambat. Karena masih kepengen makan Selat Solo, minggu kemarin saya bikin aja di rumah deh biar orang rumah juga bisa makan semua. Ini pakai resep utak-atik sendiri yang praktis aja.
     SELAT SOLO 
-------------------
BAHAN :
600 gr Daging has dalam
2 siung Bawang putih, haluskan (untuk daging)
2 siung Bawang putih, cincang
1 buah Bawang bombay, iris kasar
1 buah tomat, cincang
6 sdm Kecap manis
6 sdm Saus Teriyaki
1 sdt Lada bubuk
1 sdt Pala bubuk
Garam
Gula
Margarin
Air
PELENGKAP :
Telur ayam rebus, belah dua
Acar (timun,wortel,bawang merah,cabe rawit)
Buncis, potong-potong 5 cm, rebus
Wortel, potong balok 5 cm, rebus
Kentang, potong balok 5 cm, goreng
Selada keriting
Mayonaise
Saus sambal
Keripik kentang
CARA MEMBUAT :
- Daging dipotong agak tipis melebar, lumuri dengan 1 siung
  bawang putih yang dihaluskan, 2 sdm saus teriyaki,
  2 sdm kecap manis dan 1/2 sdt lada bubuk. 
  Diamkan beberapa jam.
- Lelehkan margarin, tumis bawang putih,bawang bombay dan  
  tomat hingga harum dan layu.
- Masukkan saus teriyaki, tumis sebentar.
- Masukkan daging berbumbu, tumis hingga berubah warna.
- Tambahkan air hingga daging terendam, bumbui dengan  
  kecap manis, lada dan pala bubuk, garam serta gula.
- Masak hingga matang dan empuk.
- Daging bisa dimemarkan saat setengah matang, kemudian  
  rebus kembali hingga matang. Supaya bumbunya lebih meresap
- Tata dalam piring, daging dan pelengkapnya
- Selat Solo bisa disajikan bersama nasi jika suka
  Untuk 6 orang

   Kesampean juga makan Selat Solo, 
  kapan-kapan kita ke Solo lagi yuuuk !

  

Wednesday, March 7, 2012

House of Raminten, Yogya

--- plang depan cafe ---
     Maap baru sempat posting sekarang hehehe. Ini nih yang namanya House of Raminten, cafe tradisional yang lagi happening di Yogya. Disingkat HoR aja ya biar gampang. HoR didirikan oleh pemilik yang sama dengan Mirota Batik. Ada tiga cabang HoR, yaitu di kawasan Malioboro,Kaliurang dan Kotabaru. Yang cabang Malioboro ada di lantai 3 Mirota Batik. Kabarnya nih yang cabang Malioboro jika sabtu malam ada pertunjukan kabaret, yang sebagian dimainkan oleh kaum transgender. Bener atau tidaknya nggak tahu ya, kita belum buktiin sendiri.
     Pada saat ke Yogya kita mampir ke cabang House of Raminten yang ada di Kotabaru, yang bersebelahan dengan Mirota Bakery. Cabang ini benar-benar berupa restoran/cafe. Dan kebetulan kita kesana pas Sabtu malam alias malam Minggu, penuhnyaa bo'. Situasi cafe yang ngirit listrik, remang-remang cenderung gelap bikin susah merhatiin setiap detil cafe. Tapi dilihat sekilas sih lay out dan dekornya bagus. Kebetulan saya masuk belakangan karena menunggu sepupu saya dan driver untuk masuk cafe bersama. Karena gelap kita sempat kebingungan mencari teman-teman saya yang sudah masuk duluan untuk milih meja. Daripada nggak ketemu-temu ya udah tanya mas-mas waiternya aja. Ternyata kita dapet meja di lantai atas.
    Bener deh, walau gelap begini tetap kelihatan kalau cafenya itu pengaturannya bagus. (sama sekali nggak bisa foto karena gelap). Lain kali kesininya pas siang aja biar kelihatan jelas. Kita dikasih buku menu sama mbak-mbak waitressnya. Waitressnya ayu-ayu udah gitu pake kemben lagi (gak berani foto, takut digaplok ;p). Di buku menu terpampang jelas tokoh 'Raminten'. Diimejkan ibu-ibu berkebaya Jawa dengan konde besar (kalau sekarang bilangnya Konde Soimah).

--- cover buku menu ---
     Dari menu camilan, makanan utama, sampai berbagai minuman juga tersedia disini. Dengan nama yang unik-unik. Tersedia juga racikan jamu dan rempah-rempah. Oke juga idenya untuk melestarikan warisan leluhur supaya disukai oleh kalangan muda sekarang. Ssstt kalau di HoR pesan Susu bakalan disajikan dalam cangkir berbentuk 'susu' lho. Yang ini siy bebas dipegang-pegang, nggak bakal ada yang protes hahaha. Ya iya lah mesti dipegang, kalau nggak dipegang cangkirnya gimana mau minum. Awas jangan salah pegang ya, gelap niy cafenya :D.
    Malah ngelantur kemana-mana nulisnya. Ayo kita ngomongin makanan, disini ada Nasi Kucing dengan pilihan lauk macam-macam,Bubur Ayam,Roti Bakar,Indomie juga, trus sama Hot Stone Steak yang punya nama Maheso Selo Bromo, dsb. Minumannya ada Es Dawet, Es Kelapa, Wedang Secang, Wedang Jahe, jamu-jamuan,jus dll. Sebagian teman saya memilih Hot Stone Steak,Sate Jamur,Es Dawet, Es Kelapa Jumbo. Sedangkan saya sendiri karena tidak terlalu lapar memesan Roti Bakar Coklat Keju dan Wedang Secang. Well.. saya sudah lupa berapa harganya masing-masing. Yang ingat cuma Hot Stone Steak nya Rp 20 ribu.
 
--- Maheso Selo Bromo ---
 
--- ki-ka: Es Dawet,Wedang Secang,Es Buah ---
    Ada yang lucu waktu semua pesanan diantarkan. Setelah dibagikan satu persatu sesuai pesanannya, ternyata tersisa satu gelas es. Akhirnya kita kasih tahu ke waiter, dan minuman itu adalah Es Buah. Diantara kita nggak ada yang pesan, untung belum disikat kalo nggak khan mesti bayar.  Temen saya ada yang pesan Es Kelapa Jumbo, gelasnya segede akuarium. Kalau pesan itu mendingan bawa gelas plastik dari rumah ntar dibagi-bagi, lumayan bisa buat bertiga.
--- Es Kelapa Jumbo* ---
*foto pinjam punya Poey
     Cafe yang tradisional tapi nyentrik. Melestarikan budaya daerah dengan kemasan modern. Kapan-kapan kita kesini lagi. Tapi ya siang-siang aja kalau nggak mau peteng dedet (gelap gulita) kaya' kemarin itu. 
 

HOUSE OF RAMINTEN
Jl. FM. Noto no. 7, Kotabaru
Yogyakarta


Scarlet #5 : Lampu merah

     Seorang ibu menanyakan rute trayek saat hendak menaiki mikrolet yang saya tumpangi dan diiyakan oleh sang supir. Tak berapa lama mobil berhenti kemudian melaju beberapa meter dan berhenti lagi agak lama. Si ibu bertanya "Bang, lampu merahnya mati ya?". Saya mesam-mesem dengarnya, berarti ibu ini baru pertama kali lewat sini mungkin. "Gak koq bu, emang lama" kata supir sambil menunjuk lampu lalu lintas. Bagi yang sering lewat, lampu merah yang ada di pertigaan kalibata ini memang njengkeli. Nggak pagi, siang, sore macet melulu. Buat yang lagi terburu-buru, lagi laper, apalagi yang kebelet pasti terasa bagai penyiksaan.
    Beneran lamaaa nih, cuma maju 3 meter terus berhenti. Pikiran pun usil memunculkan pertanyaan-pertanyaan :
- Berapa lama lampu merah sebelum kembali menyala hijau?
- Berapa lama lampu hijau menyala sampai akhirnya merah lagi ?
- Apakah durasi lampu merah disetiap lampu lalu-lintas sama? 
    Ada yang mau ngitungin nggak ?. Hayo yang sukarela mau ngitung saya traktir 1x makan siang deh. Saya sih kalau macet lampu merah, tidur ajah hhoaammm Zz..zz..Zz.