Monday, January 30, 2012

Java Bean, PenViL

Sendiri...
Ada kalanya menyedihkan, ada kalanya menyenangkan
Coba bayangkan pas mau nggeser lemari dan cuma sendiri
Coba bayangkan pas dapat undian puluhan juta dan yang tahu cuma sendiri
Beda khan ?!

     Seperti saat saya harus sendiri tugas luar ke suatu departemen di bilangan Monas. Datang kesana celingak-celinguk sendirian. Untungnya saya sudah sekian kali berkunjung kesana, jadi sudah tidak bingung tempatnya. Lagipula bukan anak-anak yang mesti dikawal khan.
     Urusan udah beres, udah diumumin pula kalau nggak dapat makan siang. Ini lebih mbingungin, mau makan dimana yaa. Kantor orang niy, mana ngerti saya mesti makan dimana. Ya sudah cari makan dalam perjalanan pulang ke kantor sendiri aja.
   Keluar dari halaman Departemen, pas banget berpapasan dengan rombongan RI 1. Akhirnya saya liat juga mobil dinasnya Pak Presiden. Biasanya ketika berangkat ke kantor, dalam perjalanan saya sering berpapasan atau beriringan dengan rombongan Menteri. Mudaha-mudahan ketularan jadi orang gedean. Amin..amiin..
    Balik lagi urusan makan siang. Sempat mau mampir di Grand Indo tapi ditempat sebesar itu kayaknya gak asik kalau sendirian. Nggak jadi turun dari busway deh, terus aja. Setelah menimbang, mengingat dan akhirnya menutuskan untuk turun di shelter Pejaten. Mari ke pEjaten Village lagi.
    Disana saya menuju satu resto di lantai 1 yang letaknya agak ke pojok. JAVA BEAN Coffee & Resto . Setelah melihat-lihat buku menu, sempat pengen pesan minuman kopinya tapi koq larang (mahal) yoo, saya pesan makanan yang nggak terlalu berat. Macaroni Cornet Beef (Rp 22 ribu) dan salah satu minuman kesukaan saya Iced Lychee Tea (Rp 18,7 ribu). Itu belum sama PPn 10% lho.
--- Macaroni Cornet Beef ---
 
--- Iced Lychee Tea ---
    Datanglah Macaroni Schotelnya, ooo ada french fries-nya juga. Lumayanlah bisa bikin kenyang. Dari segi rasa, sebenarnya cukup enak tapi asinnya agak lewat sedikit buat saya. Mungkin karena cornet beefnya sebenarnya sudah asin trus ditambahin garamnya agak kebanyakan hehehe. French friesnya oke-oke aja. Giliran minumannya nih !. Iced Lychee Tea termasuk varian minuman yang dijual di banyak restoran, tapi belum tentu rasanya sama. Di Java Bean sekilas campurannya hanya teh,gula,leci kaleng,air leci,gula dan es. Di resto lain, ada yang menambahkan sirup leci agar rasanya lebih kuat, atau cincangan jeruk lemon dan daun mint.
 
--- Promo Paket ---
    Buat yang ingin mencicipi menu paketnya (main course plus drink) bisa mencoba promo yang ditawarkan. Biasanya dipajang dimeja  info promonya. Saya sempet lirik-lirik meja sebelah ketika salah satu dari 3 wanita yang ada di meja tersebut berkata "Ini es krim ter-imut yang pernah gue makan" -sambil sibuk motoin es krimnya-. Es krim apaan sih?. Aaaah iya beneran imuuut. Langsung saya colek si mbak nanya "Mbak itu namanya es krim apa?".Trus dia tunjukin di buku menu, yah pokoknya ada Minnie Mouse nya gitu deh. Es krimnya segelas besar dengan topping whip cream melingkar membentuk kepala Minnie, trus Strawberry jam  untuk menggambar mulutnya serta 2 buah oreo sebagai telinganya. Kapan-kapan kalau ke Java Bean lagi pesen es krim itu ah. Beres lah nanti saya upload disini gambarnya.   

Java Bean Coffee & Resto
Pejaten Village Lt.1 No. 57-58
Jakarta Selatan


Tuesday, January 24, 2012

Saung Bambu, Tendean

    Tau sih kalau sekarang hari Selasa tapi pengen nyeritain kejadian hari Jumat yang lewat beberapa waktu silam. Biasa deh kalau jam makan siang hari Jumat, banyak karyawan yang ngabur kemana-mana lantaran waktunya lebih panjang dari hari kerja biasa. 
   Saat itu saya dan seorang rekan memutuskan untuk makan siang di food court di jalan Tendean, di sebelah gedung kantor salah satu televisi swasta. Bangunan foodcourt ini belum lama dibangun. Saya terlebih dahulu berkeliling untuk memilih makanan. Akhirnya saya berhenti di kios 'Saung Bambu' untuk memesan Nasi Bakar Ati Ampela plus urap dan mendoan. Total hanya Rp. 11 ribu saja. Untuk minumannya pesan Jus Mangga (Rp. 7 ribu) dari kios khusus Jus dan Sop Buah yang letaknya di pojok sebelah kanan tangga. Saya kurang memperhatikan nama kiosnya.

--- Nasi Bakar Ati Ampela ---
--- Jus Mangga ---
    Nasi bakarnya padat, baru ketahuan porsinya cukup banyak waktu 'dibongkar' hehehe. Ada sambel terinya juga. Makan disini sambil  tengok kanan kiri, pasti ada hal yang menarik untuk diperhatikan.
    Sayangnya setelah tengok sana sini nggak ada artis yang lagi makan disini. Mereka makan di resto kali ya, nggak di foodcourt. Adanya malah anak-anak abg yang perkiraan saya sih abis pada nonton program musik atau kuis gitu. Biasa lah nyari hiburan sekalian uang jajan dikit-dikit. Kabarnya abg2-abg yang suka nonton program musik di tv (yang berdiri di barisan depan) umumnya ada yang mengkoordinir. Anak abg itu bisa dapat imbalan Rp 30-50 ribu. Ga apa2-apa lah asal nggak keseringan, ntar nggak sekolah malah nonton mulu.
   Seperti meja di depan saya ini segerombolan anak muda (cowok-cowok) yang berdandan ala 80-an ini. Tenyata rekan saya (seorang ibu yang udah punya anak abg) ikut memperhatikan juga. Apa yang terbersit dalam pikiran kami pun sama : ''Bocah-bocah cowok ini koq lagaknya kemayu yaa?!". Si ibu satu  itu pun berkomentar, apa orang tua mereka nggak tahu kalau anak-anaknya gayanya kaya' gitu. Dandanannya sih tetep cowok, tapi gaya bicara dan jalannya halah halaah. Kami rasa mereka tetap lah para pria, tapi mungkin terbawa pergaulan saja. 
   Para remaja yang rata-rata masih galau mencari jati diri perlu figur contoh sebagai acuan. Mereka berupaya menjadi seperti sosok idolanya. Kala contoh yang dipilih bukanlah sosok yang tepat, maka salah juga pengikutnya. Sudahkah kita memilih sosok yang tepat sebagai figur idola ?.
   Ah Nasi Bakarnya koq jadi serius begini ya. 


Saturday, January 21, 2012

Eaton , PenViL

         Emang sih nama yang satu ini terkenal sebagai toko bakery, tapi sebenarnya ada restonya juga .Mungkin karena digabung sama toko bakerynya, jadi banyak yang nggak nyadar kalau Eaton nyediain makanan selain kue. Teteup produk utamanya mereka adalah produk bakery.Saya sudah beberapa kali beli kue-kue di Eaton. Steamed Cakenya lembut banget. Yang tenar dari Eaton adalah Japanese Cheese Cakenya. Cheese cake nya tipe baked cheese cake bukan chilled. Saya lebih suka karena cakenya dipanggang jadi rasa asam kejunya berkurang, daripada yang chilled cheese cake.
    Tadinya agak ragu pas diajak makan di Eaton, Pejaten Village. Yaa itu tadi "Emang Eaton jualan makanan, bukannya kue doang?". Tapi setelah diyakinkan akhirnya kita nyoba makan di Eaton juga. Setelah dikasih buku menu sama waitressnya, baru tahu deh kalau pilihan makanannya banyak. Mayoritas bisa dibilang masakan bergaya oriental gitu lah. Berhubung lapar yang mendera kita mencari menu nasi dan kawan-kawannya untuk makan siang.
    Menu yang kami pilih adalah Nasi putih (Rp 6 ribu), Sapi Lada Hitam (Rp 35,8 ribu) dan Brokoli bawang putih (Rp 23,8 ribu). Sedangkan untuk minumannya saya pilih Es Teler (Rp 17 ribu) dan teman saya pesan Milo Dinosaurs (Rp 14,5 ribu). Semua itu belum termasuk pajak dan service ya.
    Eng ing eng pesanan berdatangan. 
--- Nasi Putih ---
--- Brokoli Bawang Putih ---
--- Sapi Lada Hitam ---
    Kebetulan yang pesan Milo lagi ke toko sebelah saat minumannya datang. Jadi dia nggak tahu kalau saya sempat terkekeh waktu lihat yang dibilang 'Dinosaurs' itu. Kirain segede apa, ini sih masih anakan 'Dinosaurs' hehehe.Soalnya gelasnya masih ukuran normal. Btw apa enaknya makan nasi trus abis itu minum susu ya, bukannya malah eneg. Biarin lah yang minum juga bukan saya ini.  
--- Milo Dinosaurs ---
    Pas es telernya dateng, nah lho koq dari luar kliatannya putih semua gini. Setelah diaduk baru deh bermunculan isinya, ada nangka, alpukat, dan kelapa muda. Ternyata mereka nyelip diantara tumpukan es serut dan kuah santan. Rasanya hmmm seperti selayaknya es teler. Udah pada tahu semua khan rasanya es teler kaya' apa ?!.
--- Es Teler ---
     Brokoli Bawang Putihnya dimasak dengan bumbu ringan di lidah dan taburan bawang putih goreng yang renyah. Cara masak yang sederhana, tapi buat saya bisa jadi ide bagus buat dipraktekkan kalau sedang tidak punya banyak waktu untuk masak. Kapan-kapan bikin ah.
     Sedangkan Sapi Lada Hitamnya meskipun dibumbui lada hitam tapi tidak 'nyegrak' di tenggorokan. ('Nyegrak' apa sih?. Menusuk atau tajam aromanya. Halah repot njelasinnya). Suka banget cara penyajiannya. Piringnya dialasi dengan selembar lettuce baru dituang sapi lada hitamnya. Plus garnish juga di pojok piring, potongan lemon dan cherry merah. Manis banget keliatannya. Jadi  inget pesan para juri-juri lomba masak itu "Yang namanya garnish harus bisa dimakan juga!". Ini yang dipiring kayanya bener bisa dimakan semua.
    Oiya saran saya, selama menunggu pesanan tiba sempatkan untuk berkeliling toko bakery. Melihat-lihat berbagai kue dan roti yang menggiurkan. Apalagi ketika mendekati hari raya, Eaton memajang berbagai parsel/hampers yang berisi kombinasi kue untuk hantaran.

Eaton Bakery and Restaurant
Pejaten Village Lt. 1 Unit 39
Jakarta Selatan 



Wednesday, January 18, 2012

Scarlet #4 : Pas saya ...

    Pagi tadi saya naik mikrolet ke arah kampung melayu (biasanya naik metromini). Jalur metromini semakin macet karena dikurangi ruasnya oleh jalur busway, sedangkan buswaynya sendiri masih jarang. Maklum baru buka koridornya.
    Mikrolet ini punya jalur trayek yang melintasi komplek-komplek perumahan. Jadi selain orang yang mau berangkat kerja kadangkala penumpangnya adalah ibu-ibu yang habis ngantar anak sekolah atau pulang dari pasar perumnas. Seperti pagi ini :
   Ada tiga orang ibu (sudah jadi nenek juga mungkin) yang asyik membicarakan pengalaman mereka masing-masing ...

Ibu A : "Mana nih foto-foto ke Macau nya?. Mau dong liat"
Ibu B : "Ntar belum diberesin"
Ibu C : "Tapi nggak susah khan pemeriksaannya (imigrasi) disana?"
Ibu B : "Nggak koq, biasa aja"
Ibu C : "Pas saya ke Australi gampang lewat imigrasinya. 
           Tinggal lewat aja soalnya nggak bawa apa-apa2"
Ibu A : "Iya ya pas saya ke New Zealand diajak anak saya juga gitu. 
           Yang penting itu kita mencurigakan atau nggak.
           Waktu mau diperiksa macem2, saya bingung.
           Jadi saya panggil anak saya suruh njelasin."
Ibu B : "Katanya yang repot itu kalau ke Amerika"
Ibu C : "Oooo jadi inget Ibu X, pas dia ke Amerika khan ngantongin pisang 
           di tasnya trus diendus-endus anjing hahahaha"
Ibu A & B : (ikut ketawa)
----------------------------------------------------------------------------
     Enaknya tuh para ibu-ibu bisa tour kemana-mana.
Pas saya...ummm...pas-pasan jadi belum pernah ke luar negeri hehehe
Insya Allah segera ...Amiiin...

Saturday, January 7, 2012

Lele Crispy, Tebet

 
--- Logo Lele Crispy ---
http://lelecrispy.com
    Sepulang workshop saya mampir ke kedai Lele Crispy di bilangan Tebet. Ini sudah kedua kalinya saya makan disini. Kedai Lele Crispy sendiri tidak terlalu luas mengingat tempatnya hanyalah di pekarangan rumah sang pemilik. Dengan nuansa hijau tempat duduk terbagi dua jenis, dengan meja kursi biasa dan lesehan. Pertama kali kesini duduk di kursi karena lesehannya penuh. Nah yang kedua ini dapat duduk lesehan, mungkin karena jam makan siang sudah lewat jadi tidak terlalu ramai.
    Menu utama yang ditawarkan memang ikan Lele yang diolah dalam berbagai variasi antara lain Lele Kremes, Lele Goreng Tepung, dan Lele Sambal hijau. Namun tersedia menu ayam dan bebek goreng juga. Harga paket nasi + lele/ayam/bebek juga relatif murah. Mulai dari Rp. 10 ribu saja.
      Karena waktu pertama kali saya sudah pesan yang kremes, maka kali ini saya mencoba Lele goreng tepung. Di kedai ini lele dibelah memanjang di kedua sisinya sehingga bisa digoreng sampai kering.
--- Lele Kremes --- 

--- Lele Goreng Tepung ---

    Pas piring sampe di depan mata, "lha koq nggak sama kaya digambar sih?". Kalau dicocokin dengan gambar menu seharusnya tuh lele terbungkus tepung semua, yaa mirip-mirip ayam kentucky lah. Agak kecewa memang. Lain kali pesan yang kremes aja atau Lele sambel ijo.
    Tempat makan yang menyajikan variasi masakan Lele sudah mulai banyak sekarang. Mengenalkan masyarakat pada alternatif sumber protein air tawar. Mudah-mudahan dengan variasi cara pengolahan, mereka yang tadinya rada geli mau makan Lele jadi doyan. Percaya deh, Lele itu enak koq.

Lele Crispy
Jl. Tebet Barat IV No.12
Tebet, Jakarta Selatan


Friday, January 6, 2012

(05) Empal Gentong, JaBar


  Kalau pulang dari kantor ke Terminal Kampung Melayu, dekat tempat ngetemnya Metromini T-52 banyak tukang jual makanan. Salah satu kios ada yang menjual mie ayam & bakso plus satu makanan yang nggak ada mie nya yaitu Empal Gentong. Saya sudah pernah beli mie aya & baksonya tapi Empal Gentongnya belum. Pernah makan Empal Gentong sekali di resepsi pernikahan,makanan yang ada di gubukan itu lho.
    Apa sih Empal Gentong itu ?. Sajian khas Cirebon ini mirip soto dengan kuah santan yang gurih. Isian daging sapi dan jeroan yang empukmenambah sedap rasanya. Sedikit taburan cabai merah bubuk memberi aksen pedas enak saat dihirup kuahnya.
    Kenapa disebut Empal Gentong?. Karena daging dan jeroan dimasak di dalam gentong dari tanah liat. Berhubung kelihatannya enak, saya tertarik buat nyoba masak dirumah. Ternyata emang enak beneran. Resepnya ngambil dari sini   

     EMPAL GENTONG
--------------------------
BAHAN :
500 g daging sapi sandung lamur
500 g jeron sapi (babat, paru, usus) ---> saya pake babat aja
2 sdm minyak sayur
1 batang serai, memarkan
1 lembar daun salam
3 butir cengkih
500 ml santan segar
Haluskan:
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1/2 sdt merica butiran
2 cm kunyit
1/2 cm jahe
2 sdt garam
Pelengkap:
Cabai merah bubuk
Daun kucai, iris kasar
Bawang merah goreng

CARA MEMBUAT:
1. Rebus daging sapi dan jeroan secara terpisah hingga empuk. 

2. Tiriskan, potong-potong daging sapi dan jeron kecil dan tipis.
   Sisihkan kaldu daging.
3. Tumis bumbu halus hingga wangi.
4. Tambahkan serai, daun salam, cengkih, aduk rata hingga wangi.
   Angkat, taruh di panci, beri kaldu daging dan santan,didihkan.

5. Masukkan potongan daging dan jeroan. Masak dengan api kecil 
   hingga mendidih dan meresap.
6. Angkat. Sajikan panas dengan Pelengkapnya.
   Untuk 6 orang


    Sempet browsing referensi sebelum bikin Empal Gentong ini, ternyata penyajiannya dimakan dengan kerupuk kulit. Cari di warung kelontong jarang yang jual, di warteg belum tentu ada. Akhirnya ku menemukanmu ... di warung padang. 

    
    Waktu nyari-nyari resep nggak kepikiran buat nyari tips gimana caranya masak babat biar empuk. Udah enak gini Empal Gentong nya eh babatnya masih rada keras... Tau masak babatnya repot, mendingan pilih campur paru rebus aja kemarin ya.  

Thursday, January 5, 2012

Museum Nasional

    ''Siapa yang suka ke museum angkat tangan ?"
       "Pasti jarang yang angkat tangan deh"
Sama, saya juga jarang ke museum. Entah kenapa anak-anak sekarang lebih tertarik ke mall atau berkutat dengan gadget masing-masing ketimbang menilik sejarah bangsanya. Beberapa komunitas mulai menggiatkan kembali kilas balik sejarah Indonesia agar tidak terlupakan. 
    Walau jarang ke museum, pasti kebanyakan orang pernah tahu atau dengar tentang Museum Nasional atau yang dikenal juga dengan Museum Gajah. Sampai sebesar ini saya belum pernah sekalipun masuk museum itu. Pertama kali berkunjung kesana ehh nggak tahunya lagi tutup. Nah akhirnya kali kedua kesana baru bisa masuk. Jangan ikutin saya kesana hari Senin minggu ke-4 ya, jadwal tutup tuh.
   Museum nasional ini terletak di seberang Monas, bersebelahan dengan Departemen Keminfo. Jadi kalau mau naik busway bisa turun di halte Monas terus nyebrang jalan. Tiket museum hanya Rp 5000 saja. Disebut museum gajah mungkin karena di halaman depan ada patung gajahnya.

--- Patung Gajah di halaman museum ---
   Setelah membeli tiket dan melewati pintu masuk gedung maka kita akan disambut oleh Ruang Arca. Disini bisa dilihat berbagai koleksi arca dalam variasi bentuk dan usia (itungannya berabad-abad silam kayanya). Beberapa arca tampaknya mengalami sedikit perbaikan untuk menyambung bagian yang patah. Di depan Ruang Arca ada pelataran tengah yang juga berfungsi sebagai taman.
 --- Ruang Arca ---
   Di selasar samping kanan kiri pelataran itu juga disusun arca dan patung-patung dari batu. Semua diberi nomor, tanda sudah terdaftar. Di ujung selasar ada pintu masuk ke dalam gedung dimana tersimpan koleksi-koleksi museum. Koleksinya dikelompokkan sesuai jenisnya ada miniatur rumah adat, pakaian dan alat yang terbuat dari kayu atau batu, dan lain lain.

    
---  sebagian koleksi museum ---
   Di lantai dua museum ini tersimpan koleksi perhiasan-perhiasan emas peninggalan kerajaan jaman dulu kala. Ruang penyimpanannya dilengkapi CCTV dan tidak diperkenankan memotret. Bisa dibayangkan kejayaan kerajaan tersebut, perhiasan emas nya gede-gede dan bagus-bagus desainnya. Duuuh mupeng berat pokoknya ngliatin emas segitu banyak.
    Karena letaknya di seberang Monas maka kita bisa melihat Monas mengintip di pojokan museum. Pas saya kesini bebarengan dengan serombongan turis-turis asing. Mereka pake guide, yaa saya ikutan ndengerin sekalian lah. Dengan hanya lima ribu rupiah kita bisa dapetin banyak info disini termasuk fosil manusia purbakala. Nggak lupa pose dulu di museum.
   --- Monas di pojokan museum ---


Lunch Gossip

     Gosip itu biasanya identik sama ngomongin orang tapi kali ini saya nggak mau ngomongin orang. Trus apa dong ? ... Mau ndengerin orang ngomong wkwkwk ...
-------------------------------------------------------------------------------
     Di suatu tempat makan di bilangan jaksel, waktu makan siang. Semeja 3 orang pria , sedang membahas salah satu diantara mereka yang baru pulang berwisata tahun baru kemarin.
Cowok 1 : (putih,kurus,berwajah oriental)
               "Kemaren kesana berenang nggak ?"
Cowok 2 : (putih,bertubuh tambun,baru pulang jalan-jalan)
               "Nggak"
Cowok 3 : (kurus,muja=muka jawa) 
               "Kenapa?, sayang khan udah kesana tapi nggak berenang"
Cowok 2 : "Gue takut ikan hiu"
Cowok 1 : "Aah elu... hiu mana doyan anakan paus"
Cowok 2 : "*$#%&?!" 
Cowok 3 : (diam seribu bahasa)
-------------------------------------------------------------------------------
     Pengen ketawa guling-guling tapi udah kenyang abis makan. Huahahaha :D

Wednesday, January 4, 2012

Solaria , Plangi - Plaza Xbata

    Buat para pengunjung mall sekalian dan pekerja-pekerja yang rajin makan di luar, pasti sudah tidak asing lagi dengan restoran yang bernuansa ungu ini. Yup bener 'Solaria' !!!. Lokasinya bertebaran di berbagai mall di Jakarta sejak beberapa tahun lalu.
    Solaria menyajikan makanan praktis berupa nasi/mie/kwetiau yang diolah berbagai macam, ada juga menu paket nasi sayur plus lauk, serta minuman dan jus buah. Restoran ini awalnya dikenal dengan harganya yang terjangkau namun porsinya cukup besar. Namun belakangan banyak komentar negatif seputar resto ungu ini, kebanyakan sih tentang waktu tunggunya.
     Saya sendiri seumur hidup baru dua kali makan di Solaria. Pertama di Plaza Semanggi seusai meeting bersama teman-teman, ngomongin soal jalan-jalan. (wuidiih jalan-jalan aja pake meeting dulu...gayane...). Waktu di Plangi ini restoran tidak begitu ramai, jadi kami tidak menunggu lama sampai makanan datang. Saya pesan Mie Ayam Pangsit Goreng (Rp 14,5 ribu) dan Es Teh Manis (gak sampai Rp 10 ribu deh). Semua itu belum termasuk pajak. Seperti dibawah ini pesanan saya :

    --- Mie Ayam Pangsit Goreng ---
     Soal rasa ya seperti mie ayam biasanya hehehe. Dalam artian nggak ada 'sesuatu' yang bisa dinilai istimewa gitu. Soal porsi memang mengenyangkan, mie nya banyak. 
     Yang kedua di Plasa Kalibata, waktu makan siang hari Jumat. Perasaan resto gak terlalu rame deh, kita duduk semenit dua menit truus lha koq gak ada yang nyamperin. Kemana nih mbaknya ??!, manggil-manggil deh kita. Saya pesan paket nasi capcay + udang goreng tepung (Rp. 21 ribu) dan es teh lemon (lupa harganya). Capcay perlu tambahan waktu memasak 2-3 menit lagi kayanya, masih agak keras. Udangnya lumayan lah.
--- Nasi Capcay + Udang Goreng Tepung ---
--- Es Teh Lemon ---
     Susah foto-foto dalam Solaria, nuansanya remang-remang. Gelap gini mana kelihatan kalau pesanannya ketuker, ada lalat menclok juga nggak ketahuan. Restoran ini menerapkan sistem prabayar, jadi kita bayar setelah pesan. Tidak peduli berapa lama pesanannya datang dan bagaimanapun rasanya, karena sudah dibayar yaa terima saja apa adanya. 
    Saya belum pernah nyoba nasi gorengnya dan sepertinya mending masak sendiri atau beli di abang-abang nasgor deh. Lebih murah meriah...

Happy New Year 2012

Selamat Tahun Baruuu !!!
     Antara senang menyambut lembaran baru dan sedih karena begitu cepat rasanya waktu berlalu. Apalagi dengan berbagai konflik yang terjadi di kantor menjelang pergantian tahun kemarin. Tapi hidup haruslah tetap berjalan. Fitrahnya makhluk hidup adalah bergerak. Diam berarti mati !.
    Tepat tanggal 31 Desember, saya menerima surat dari AusAid yang mengabarkan bahwa aplikasi beasiswa ADS saya 'not been sucessful'. Well, kado tahun baru yang kurang menggembirakan memang. Mungkin Allah SWT punya rencana lain yang lebih baik untuk saya. Kalau dipikir-pikir jika saya diterima untuk beasiswa ini maka saya harus mengikuti program trainingnya yang bisa lebih dari 6 bulan. Mau nggak mau ya harus keluar dari pekerjaan. Sebagai karyawan swasta kalau resign jadi nggak punya penghasilan utama dong.
     Tahun 2011 kemarin nggak nyangka juga kalau saya bisa dua kali travelling, ke Bali dan ke Yogya-Solo. Seneng bangeet bisa lihat-lihat indahnya bumi Indonesia bareng teman-teman.
Tahun ini mau kemana yaaa?. Hadeuh nabung dulu Neng, katanya mau ngajak si Mama naik pesawat.
     Selain kembang api ada yang juga heboh menjelang tahun baru, yaitu yang namanya Resolusi. Kalau diartikan harfiah Re-solusi = solusi ulang. Ya mungkin memang tujuannya mencanangkan rencana-rencana untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tahun sebelumnya. Resolusi atau Goal hendaknya memakai prisip S.M.A.R.T :
    Specific       : Apa?, Siapa?, Kapan?, Dimana?, Kenapa?
    Measurable  : Bagaimana?, Berapa banyak?
    Attainable   : Tahapan-tahapan untuk mencapai goal apa saja
    Reasonable : Tujuan yang masuk akal, yang masih bisa dicapai manusia lah
    Timely        : Ada batasan waktu atau deadline

Terus apa dong resolusi saya ?
Yang pasti belum bisa pasang resolusi nikah tahun ini, calonnya belum ada hahahaha
hmmm ....
- Lebih cermat dalam mengatur keuangan , sebisa mungkin menghindari 
  'pengeluaran siluman' yang nggak jelas juntrungannya.
- Tepat waktu (ibadah, ngantor, makan, dan mengambil kesempatan)
- Test TOEFL iBT/IELTS , biar gak kalah sama PNS jaman sekarang yang TOEFL 
  nya mesti 600 itu
- dll
    Baiklah, sekarang mari kita jabarkan cara pencapaiaannya, tahapan beserta modal apa yang mesti dikeluarin buat dapetin itu semua. Wah kayanya tulis di kertas aja deh, screen komputer nggak bisa dicorat-coret abisnya :D
    Itu resolusi ku ...
    Apa resolusi mu ?...