''Siapa yang suka ke museum angkat tangan ?"
"Pasti jarang yang angkat tangan deh"
Sama, saya juga jarang ke museum. Entah kenapa anak-anak sekarang lebih tertarik ke mall atau berkutat dengan gadget masing-masing ketimbang menilik sejarah bangsanya. Beberapa komunitas mulai menggiatkan kembali kilas balik sejarah Indonesia agar tidak terlupakan.
Walau jarang ke museum, pasti kebanyakan orang pernah tahu atau dengar tentang Museum Nasional atau yang dikenal juga dengan Museum Gajah. Sampai sebesar ini saya belum pernah sekalipun masuk museum itu. Pertama kali berkunjung kesana ehh nggak tahunya lagi tutup. Nah akhirnya kali kedua kesana baru bisa masuk. Jangan ikutin saya kesana hari Senin minggu ke-4 ya, jadwal tutup tuh.
Museum nasional ini terletak di seberang Monas, bersebelahan dengan Departemen Keminfo. Jadi kalau mau naik busway bisa turun di halte Monas terus nyebrang jalan. Tiket museum hanya Rp 5000 saja. Disebut museum gajah mungkin karena di halaman depan ada patung gajahnya.
--- Patung Gajah di halaman museum ---
Setelah membeli tiket dan melewati pintu masuk gedung maka kita akan disambut oleh Ruang Arca. Disini bisa dilihat berbagai koleksi arca dalam variasi bentuk dan usia (itungannya berabad-abad silam kayanya). Beberapa arca tampaknya mengalami sedikit perbaikan untuk menyambung bagian yang patah. Di depan Ruang Arca ada pelataran tengah yang juga berfungsi sebagai taman.
--- Ruang Arca ---
Di selasar samping kanan kiri pelataran itu juga disusun arca dan patung-patung dari batu. Semua diberi nomor, tanda sudah terdaftar. Di ujung selasar ada pintu masuk ke dalam gedung dimana tersimpan koleksi-koleksi museum. Koleksinya dikelompokkan sesuai jenisnya ada miniatur rumah adat, pakaian dan alat yang terbuat dari kayu atau batu, dan lain lain.
--- sebagian koleksi museum ---
Di lantai dua museum ini tersimpan koleksi perhiasan-perhiasan emas peninggalan kerajaan jaman dulu kala. Ruang penyimpanannya dilengkapi CCTV dan tidak diperkenankan memotret. Bisa dibayangkan kejayaan kerajaan tersebut, perhiasan emas nya gede-gede dan bagus-bagus desainnya. Duuuh mupeng berat pokoknya ngliatin emas segitu banyak.
Karena letaknya di seberang Monas maka kita bisa melihat Monas mengintip di pojokan museum. Pas saya kesini bebarengan dengan serombongan turis-turis asing. Mereka pake guide, yaa saya ikutan ndengerin sekalian lah. Dengan hanya lima ribu rupiah kita bisa dapetin banyak info disini termasuk fosil manusia purbakala. Nggak lupa pose dulu di museum.
--- Monas di pojokan museum ---
No comments:
Post a Comment