Thursday, October 25, 2012

Jakarta Culinary Festival 2012 (part.4)

      Bagian terakhir ini khusus buat Cute Chef, Miss  Marinka. Aslinya mungil bener dibanding di TV. Demo masak pake sepatu platform hak tinggi namun tetap gesit kesana kemari. Dibantu seorang asistennya, kala itu mendemokan Sate Tambulinas dengan Nasi Hijau dan Asparagus bumbu kuning.
     Yeayy..dapat juga sampel masakannya. Tapi bunga kecil biru yang buat taburan itu apa ya namanya ?. Masih penasaran sampai sekarang. Honestly, it was my first time eating asparagus. Ternyata kayak gitu toh rasanya.
      Ajang seperti JCF ini bisa jadi sarana edutainment buat para pecinta dunia kuliner. Edukasi dalam rangka memperluas wawasan kuliner dalam dan luar negeri. Serta entertainment, bisa ketemu dengan para Chef terkenal -apalagi kalau ada yang caem punya-. Hmm saya jadi ingat waktu bikin skripsi tentang restoran deh. Kalau sering ikutan acara begini lama-lama saya bisa pindah haluan nih hahaha. Yang penting adalah menjaga agar kita tetap berkarya, melalui banyak cara. Latar belakang pendidikan semestinya menjadi mesin produktif penghasil prestasi, bukan pagar pembatas yang mengungkung di bidang tertentu saja.  
      Terima kasih buat Wiwi yang sudah mau nemenin keliling JCF. Malahan dia yang semangat foto sana sini. Sayangnya nggak ada Chef Juna, kalau ada wah bisa tambah heboh JCF nya.


Monday, October 22, 2012

Jakarta Culinary Festival 2012 (part.3)

     Booth es krim Turki menyita perhatian pengunjung Cooking Theatre karena aksi sang penjual yang memutar-mutarkan stik es krimnya. Yang mau beli mesti nangkep dulu stik es krimnya. Jiaah kalau nggak ketangkep, angkut aja dah tong es krimnya pasti  yang jual nyerah :D. Yang eye catching lainnya adalah booth sebelahnya yaitu Nest Grill yang lengkap dengan chefnya, young handsome Arnold Poernomo. Chef Arnold sempat jadi bintang tamu di Masterchef Indonesia 2 beberapa waktu lalu. Umur 23 tahun dan udah jadi Pro Chef *mesti bilang Wow !*.
  
     * Chef Arnold Poernomo *
      Di Cooking Theatre, tampak si kembar jawara Junior Masterchef AUS, Isabella & Sofia Bliss sedang mendemokan Canoli. Terlihat sang mama mendampingi tapi nggak ikutan masak. Hebat ya bocah-bocah itu, kreativitasnya terus diasah. Sesi sebelumnya di CT, Chef Vindex Tengker yang demo masak. Sayang sekali saya nggak nonton karena berada di area Cooking Stage nonton Chef Marinka. Sempat lihat Chef Vindex ngobrol sama Arimbi Nimpuno (Three Concept) seusai demo. Bliss sister dua kali demo masak, yang pertama makanan manis dan selanjutnya makanan asin. Sesi kedua Bliss sister didampingi Marinka.
    * Bliss sister & Mom *
 * Bliss sister & Marinka *
     Hari sudah beranjak sore, tadinya kita sudah mau pulang eehhh tau-tau lihat yang mau demo masak selanjutnya di Cooking Stage. Chef Henry Alexie Bloem dan diasisteni Baguzt Masterchef Indo 2. Ya sudah batal deh pulang cepetnya hahaha. Seru juga nonton Baguzt masak live.Ternyata janji ketika Pro Chef Challenge di MCI 2, untuk mentraining Baguzt beneran dipenuhi ya. Sample Tuna sambal matah dan lawar kelapa plus lontongnya asli enak. Wajar aja kalau sedeep gitu masakannya, wong yang masak Ketua nya Asosiasi Chef Indonesia. 
* Chef Henry *
* Baguzt MCI 2 *
* Hasil kolaborasinya *
      Sederetan maestro kuliner Internasional juga turut ambil bagian dalam JCF, ada Mario Batali (USA), George Calombaris (AUS), Edward Kwon (Korea), Nooror Steppe (Thailand) dan masih banyak lagi. Berhubung Hands on cooking, wine pairing, atau cooking & dinner dengan mereka umumnya mesti beli tiket. Yaah kali ini saya belum bisa ikutan dulu deh.


Saturday, October 20, 2012

Jakarta Culinary Festival 2012 (part.2)

      Di area expo terdapat juga booth-booth supplier resto seperti Illy Coffee, Tulip Chocolate, dan Nirwana Lestari (distributor/importir bumbu-bumbu instan dari luar negri). Boothnya Tulip susah banget difoto karena selalu ramai dikerubutin berebut nyicip coklat. Ada Blue Elephant juga, resto dan cooking school dari Thailand, yang juga menjual bumbu instan masakan Thailand. Garuda Indonesia juga ikutan memamerkan on board dish nya. Masih ada beberapa booth lain yang tidak bisa saya foto satu persatu.
 
* sekitar Cooking Stage -Expo Area * 
     Setelah berkeliling sekitar Cooking Stage, saya pindah mengunjungi area Cooking Theatre. Cooking Stage dan Cooking Theatre sama-sama untuk demo masak. Bedanya Cooking Stage untuk demo masak Chef lokal sedangkan Cooking Theatre diperuntukkan bagi Chef International. Banyak booth resto disini, ada suplier daging dan susu juga. Sample makanan gratis pun nggak luput dari incaran pengunjung.
 
 
* sekitar Cooking Theatre *


Friday, October 19, 2012

Jakarta Culinary Festival 2012 (part.1)


      Tahun 2012 ini ISMAYA Group kembali menggelar acara Jakarta Culinary Festival untuk ketiga kalinya. Festival dua tahunan yang diwarnai oleh banyak praktisi kuliner lokal maupun international ini akan diselenggarakan sebulan penuh, sampai dengan akhir Oktober. Jadwal dan keterangan festival ada di website http://www.jakartaculinaryfestival.com. Untuk mengawali festival, diadakan Grand Opening Weekend Expo pada tanggal 4-7 Oktober di Grand Indonesia lt.5. Saya menyempatkan diri untuk datang ke weekend expo di hari Sabtu, 6 Oktober bersama seorang teman. Dengan harga masuk tiket Rp. 20 ribu saja, berikut sekilas cerita yang didapat dari sana.
* Tiket & Guidebook *
      Pengunjung expo akan mendapatkan guide book JCF dan sebotol Teh Sosro less sugar gratis setelah membeli tiket masuk. Guidebook untuk lihat jadwal festivalnya dan sebotol tehnya untuk minum kalau kehausan karena muter-muter arena expo. Ada 2 wall yang bertuliskan jadwal acara, yang tidak hanya berfungsi sebagai papan pengumuman tapi juga buat background foto-foto pengunjung. Termasuk saya juga hehehe.
    * Resto-resto Ismaya Group * 
     Jajaran outlet resto-resto yang tergabung dalam Ismaya Group berada di sekitar Cooking Stage ada Pizza eBirra, Kitchenette, Social House, Blowfish, dan lain-lain. Para pasukan Sushi Groove malahan berkeliling menjajakan sushi kepada pengunjung. Sambil nonton Cute Chef Miss Marinka masak di Cooking Stage, sambil ngemil pizza promonya ebirra. Pizza doughnya tipis jadi pinggirannya agak renyah setelah di oven. Samar-samar ada rasa sour cream diatas pizzanya - bener atau nggak bukan masalah- udah dilahap abis koq pizzanya. 
* Pasukan Sushi Groove *
       Para supllier bahan dan mesin resto juga ikut ambil bagian dalam expo. Didominasi oleh Rotaryana yang menjadi sponsor, ada Miele kitchen dan supllier wine juga. Satu yang menarik, Rotaryana tidak hanya membuka booth produk  Coffee Machine tapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mencoba Barista skill dengan panduan konsultan Rotaryana.

Wednesday, October 17, 2012

The Harvest, Depok (part.2)

      Setelah membahas Red Velvet Cake nya The Harvest, ada satu lagi camilan yang saya bawa pulang yaitu Macarons. Tergolong camilan mihil karena untuk 6 tangkupnya seharga Rp. 55 ribu. Padahal besar kuenya hanya 1,5 kali besar uang logam gopek-an. Well mungkin karena menggunakan bubuk almond sebagai salah satu bahan utama makanya harganya diatas rata-rata plus bayar skill bikinnya. Konon pembuatannya memerlukan ketelitian tinggi. 

    
     Isinya satu paket 6 buah dengan 6 macam rasa (coklat, lemon, strawbery, blueberry, raspberry, green tea)->ini tebakan saya karena nggak sempat tanya langsung ke tokonya. Diberi olesan selai dengan rasa yang sama diantara 2 buah Macaronnya. Dulunya saya pikir kalau Macaron itu seperti kue kering yang padat eh ternyata begitu digigit kopong (berongga). Luarnya garing tapi dalamnya chewy. Rasanya manis banget menurut saya, mungkin lebih ke arah candy ketimbang cookies. Mama saya berkomentar...''wah ini sih makan 10 biji juga belum kenyang''. Lumayan sih kalau lagi kepingin yang manis-manis, tapi kayanya saya bakal pilih yang rasa coklat saja enam-enamnya.

The Harvest Depok
Jl. Margonda Raya No. 295. 
Ph. : +62-21-7721 6200
Fax : +62-21-77202170


Wednesday, October 10, 2012

The Harvest, Depok (part.1)

      Sabtu siang setelah pergi ke Rektorat UI untuk legalisir ijazah dan transkrip, saya janjian ketemuan dengan seorang teman kuliah yang berdomisili di Depok. Kebetulan di Balairung juga ada event UI Career & Scholarship Expo, jadi banyak yang jualan makanan yaah kita makan di situ dulu deh. Dari UI trus meluncur ke The Harvest Bakery & Patisserie yang ada di JL. Margonda. Sebenarnya saya yang ngajak makan kue disini, pengen nyobain kue-kue yang lagi happening.
    Begitu nyampe di The Harvest, saya langsung pesan Red Velvet Cake slice (Rp.25 ribu) dan Macarons isi 6 (Rp.55 ribu). Udah diniatin dari jauh-jauh hari tuh mau nyobain Red Velvet Cake, apalagi banyak yang bilang buatannya The Harvest lumayan enak. Nggak ketinggalan Macarons yang bikin penasaran. Kue kecil gitu koq mihil, kayak apa sih rasanya. Kalau dilihat dari bahannya Macaron menggunakan Almond bubuk, hmm itu kali ya yang bikin rada mihil. Untuk menemani cemilan cake ini saya memilih Earl Grey Tea (Rp.15 ribu) hangat, biar nggak seret sekaligus nggak eneg nanti.
     Nah teman saya memilih Choco Emotion Cake slice (Rp.20 ribu) setelah bertanya pada karyawan The Harvest, mengenai produk andalan outletnya. Lihat jejeran cake yang menggiurkan di etalase memang bisa bikin orang bingung. Pengen pesan semuanyaaa, buat dimakan gantian tiap harinya. Pesan minumnya Es Teh Tarik (Rp.25 ribu).
     Tadinya kita mau milih duduk di lantai atas toko kuenya, eh tapi kata mas-masnya belum jadi yang diatas. Ya sudah kita ambil tempat duduk di luar, di tamannya. Nggak berapa lama datanglah si merah merona, yang oleh rekomendasi detikfood dikatakan cukup ideal ini. Beserta secangkir air panas plus satu sachet Dilmah Earl Grey Tea *berharap cangkirnya bisa dituker yang gedean lagi, ganti mug*. Mbak waitressnya pamit balik lagi untuk ambil gula. Mau saya bilang untuk nggak perlu ambil gula, eh mbaknya udah keburu jalan. Saya mau minum teh tawar saja. Ada kue coklat kecil sebagai pendamping teh nya, apa yaa Biscotti mungkin. Tapi nggak saya makan karena keras, mau dicelupin ke teh ntar malah ngotorin tehnya. 
     Gula pasir dan gula palem dalam sachet akhirnya datang bersama pesanan teman saya. Oo ini toh yang namanya Choco Emotion, bentuknya blenduk-blenduk. Segelas besar Es Teh Tarik yang dingin, membuat saya kepikiran kenapa siang-siang gini saya malah pesan teh anget ya.

--- Red Velvet Cake ---
    Sebelum sendok mengobrak-abrik hasil karya sang pastry chef, mari kita amati dulu perwujudannya. Red Velvetnya terdiri dari empat lembar cake yang dilapis krim, dengan taburan remahan cake di sisi samping dan atasnya. Dihias dengan potongan buah Strawberry dan butiran chocolate caviar. Setelah potongan pertama masuk mulut, terasa frosting cream cheesenya. Cake nya cukup lembab dan tidak terlalu manis. Pas lah, kebetulan saya ngga gitu hobby sama kue yang manis banget. Warna merah cantik cakenya di state oleh tokonya berasal dari ekstrak umbi Bit asli.
--- Choco Emotion Cake ---
    Beralih ke Choco Emotion, tiga lembar cake coklat yang berlapis chocolate mousse. Choco mousse nya ampe menggunung. Dengan taburan coklat serut dan buah strawberry.  Nyoklat banget dan manis. Tapi kalau dipasangin sama Teh Tarik tadi yang juga manis, masih nahan nggak ya manisnya.
    Overall Red Velvet Cake nya enak, Choco Emotion nya juga enak. Harganya juga terjangkau. Tapiii..nah bener khan temen saya nggak sanggup ngabisin cakenya dan minta dibungkus. Iya lah, manis ketemu manis bisa eneg jadinya. Red velvet saya mah ludes. Kalau mau makan cake atau makanan manis lainnya, pilih minuman yang netral aja kaya air putih/air mineral. Pilihan yang asem-asem kaya jus jeruk juga boleh, biar nggak eneg. Atau pilih minuman hangat, supaya bisa sekalian ngebilas butter/krim yang nempel di mulut.     
     Cerita Macarons nya di posting berikutnya yaa.