Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah dengar dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih. Dimana si Bawang Putih selalu disiksa oleh Ibu tiri dan saudara tirinya yaitu si Bawang Merah. Dan berakhir bahagia karena Bawang Merah dan ibu tiri mendapat balasan yang setimpal.
Tapi rasanya akhir-akhir ini dongeng itu berubah alur cerita. Bawang Merah dan Bawang Putih sama-sama tega hu huu hu. Dua-duanya muahaaal ! T.T. Lebih-lebih Bawang Merah yang dari dulu udah bisa bikin nangis, sekarang tambah merajalela. Masa harganya sampe nyaingin harga daging sapi.
Nggak aneh sih kalau harga bawang naik karena memang belum masanya panen, sehingga persediaan di pasar menipis. Tapi disinyalir juga ada permainan dari tengkulak yang sengaja ngumpetin bawang supaya harganya melonjak. Ntar kalau udah mahal baru deh mereka jualan. Sedang diusahakan impor untuk menambah pasokan bawang dalam negeri supaya harganya bisa turun.
Jadi sementara ini saya belum posting hasil praktikum lagi, masak-masaknya dipending sampe harga bawang dkk mendekati angka normal. Padahal udah pengen banget utak utik resep lagi nih.
Tapi rasanya akhir-akhir ini dongeng itu berubah alur cerita. Bawang Merah dan Bawang Putih sama-sama tega hu huu hu. Dua-duanya muahaaal ! T.T. Lebih-lebih Bawang Merah yang dari dulu udah bisa bikin nangis, sekarang tambah merajalela. Masa harganya sampe nyaingin harga daging sapi.
Nggak aneh sih kalau harga bawang naik karena memang belum masanya panen, sehingga persediaan di pasar menipis. Tapi disinyalir juga ada permainan dari tengkulak yang sengaja ngumpetin bawang supaya harganya melonjak. Ntar kalau udah mahal baru deh mereka jualan. Sedang diusahakan impor untuk menambah pasokan bawang dalam negeri supaya harganya bisa turun.
Jadi sementara ini saya belum posting hasil praktikum lagi, masak-masaknya dipending sampe harga bawang dkk mendekati angka normal. Padahal udah pengen banget utak utik resep lagi nih.