Wednesday, October 10, 2012

The Harvest, Depok (part.1)

      Sabtu siang setelah pergi ke Rektorat UI untuk legalisir ijazah dan transkrip, saya janjian ketemuan dengan seorang teman kuliah yang berdomisili di Depok. Kebetulan di Balairung juga ada event UI Career & Scholarship Expo, jadi banyak yang jualan makanan yaah kita makan di situ dulu deh. Dari UI trus meluncur ke The Harvest Bakery & Patisserie yang ada di JL. Margonda. Sebenarnya saya yang ngajak makan kue disini, pengen nyobain kue-kue yang lagi happening.
    Begitu nyampe di The Harvest, saya langsung pesan Red Velvet Cake slice (Rp.25 ribu) dan Macarons isi 6 (Rp.55 ribu). Udah diniatin dari jauh-jauh hari tuh mau nyobain Red Velvet Cake, apalagi banyak yang bilang buatannya The Harvest lumayan enak. Nggak ketinggalan Macarons yang bikin penasaran. Kue kecil gitu koq mihil, kayak apa sih rasanya. Kalau dilihat dari bahannya Macaron menggunakan Almond bubuk, hmm itu kali ya yang bikin rada mihil. Untuk menemani cemilan cake ini saya memilih Earl Grey Tea (Rp.15 ribu) hangat, biar nggak seret sekaligus nggak eneg nanti.
     Nah teman saya memilih Choco Emotion Cake slice (Rp.20 ribu) setelah bertanya pada karyawan The Harvest, mengenai produk andalan outletnya. Lihat jejeran cake yang menggiurkan di etalase memang bisa bikin orang bingung. Pengen pesan semuanyaaa, buat dimakan gantian tiap harinya. Pesan minumnya Es Teh Tarik (Rp.25 ribu).
     Tadinya kita mau milih duduk di lantai atas toko kuenya, eh tapi kata mas-masnya belum jadi yang diatas. Ya sudah kita ambil tempat duduk di luar, di tamannya. Nggak berapa lama datanglah si merah merona, yang oleh rekomendasi detikfood dikatakan cukup ideal ini. Beserta secangkir air panas plus satu sachet Dilmah Earl Grey Tea *berharap cangkirnya bisa dituker yang gedean lagi, ganti mug*. Mbak waitressnya pamit balik lagi untuk ambil gula. Mau saya bilang untuk nggak perlu ambil gula, eh mbaknya udah keburu jalan. Saya mau minum teh tawar saja. Ada kue coklat kecil sebagai pendamping teh nya, apa yaa Biscotti mungkin. Tapi nggak saya makan karena keras, mau dicelupin ke teh ntar malah ngotorin tehnya. 
     Gula pasir dan gula palem dalam sachet akhirnya datang bersama pesanan teman saya. Oo ini toh yang namanya Choco Emotion, bentuknya blenduk-blenduk. Segelas besar Es Teh Tarik yang dingin, membuat saya kepikiran kenapa siang-siang gini saya malah pesan teh anget ya.

--- Red Velvet Cake ---
    Sebelum sendok mengobrak-abrik hasil karya sang pastry chef, mari kita amati dulu perwujudannya. Red Velvetnya terdiri dari empat lembar cake yang dilapis krim, dengan taburan remahan cake di sisi samping dan atasnya. Dihias dengan potongan buah Strawberry dan butiran chocolate caviar. Setelah potongan pertama masuk mulut, terasa frosting cream cheesenya. Cake nya cukup lembab dan tidak terlalu manis. Pas lah, kebetulan saya ngga gitu hobby sama kue yang manis banget. Warna merah cantik cakenya di state oleh tokonya berasal dari ekstrak umbi Bit asli.
--- Choco Emotion Cake ---
    Beralih ke Choco Emotion, tiga lembar cake coklat yang berlapis chocolate mousse. Choco mousse nya ampe menggunung. Dengan taburan coklat serut dan buah strawberry.  Nyoklat banget dan manis. Tapi kalau dipasangin sama Teh Tarik tadi yang juga manis, masih nahan nggak ya manisnya.
    Overall Red Velvet Cake nya enak, Choco Emotion nya juga enak. Harganya juga terjangkau. Tapiii..nah bener khan temen saya nggak sanggup ngabisin cakenya dan minta dibungkus. Iya lah, manis ketemu manis bisa eneg jadinya. Red velvet saya mah ludes. Kalau mau makan cake atau makanan manis lainnya, pilih minuman yang netral aja kaya air putih/air mineral. Pilihan yang asem-asem kaya jus jeruk juga boleh, biar nggak eneg. Atau pilih minuman hangat, supaya bisa sekalian ngebilas butter/krim yang nempel di mulut.     
     Cerita Macarons nya di posting berikutnya yaa.
 

No comments:

Post a Comment