Monday, September 24, 2012

Konvensi Nasional Insinyur Teknik Industri

     Pada bulan Juni lalu saya sempat mengikuti Konvensi Nasional Insinyur Teknik Industri, yang diselenggarakan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Hampir tidak jadi ikut sebelumnya karena undangan gratis sudah habis, sedangkan jika membeli tiketnya 400 ribu agak mahal buat saya. Tak disangka seorang rekan kerja memberikan undangan untuk saya, karena dia tidak bisa menghadiri konvensi tersebut. Memang kalau sudah rejeki tidak lari kemana. Alhamdulillah, sesuatuu banget gitu ya dapat undangan VIP seminar bergengsi. Konvensinya sendiri dilaksanakan di Hotel Borobudur.
     Saya mengikuti konvensi di hari kedua (tidak ikut hari pertama karena terlambat dapat undangan). Pesertanya mulai dari mahasiswa yang ikut research paper competition sampai dosen-dosen TI dari luar daerah. Saya tengok kiri kanan barangkali ada yang kenal. Pas foto-foto dengan Prof. Matthias Aroef (sesepuhnya Teknik Industri di Indonesia nih), baru ngeh ada Mbak Novi TIUI'99 yang ternyata udah jadi dosen juga. Yayy ada temen TIUI juga nih yang ikut. Sayangnya saya tidak ketemu dengan dosen-dosen saya karena mereka datang justru di hari pertama.
     Konvensi ini bertema De Bottlenecking Pembangunan Indonesia. Pembukaan hari kedua oleh perwakilan dari PII dan Bpk Indracahya selaku Ketua BK Teknik Industri. Dalam paparan sambutannya, para Insinyur Teknik Industri diharapkan mampu kembali bangkit berperan serta dalam memajukan dunia industri di Indonesia. Disinggung juga mengenai kecenderungan sarjana TI untuk beralih ke bidang-bidang lainnya karena masalah remunerasi. Hahaha iya sih,teman-teman saya juga mayoritas malah kerja di Bank. 

     Pembahasan mengenai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia disampaikan oleh perwakilan dari Kementerian Perindustrian. Dijabarkan berbagai sektor industri yang berperan penting bagi kemajuan ekonomi dalam negeri. Segmen terakhir mengenai Mobil Nasional menghadirkan Bpk Sukiyat, sang pionir Esemka dan Bpk Dasep Ahmadi, perakit mobil listrik.
     Acara semacam ini bermanfaat untuk memotivasi kembali para insinyur/sarjana TI untuk berperan serta di dunia industri Indonesia sekaligus sebagai sarana silaturahmi antar alumni TI dari berbagi universitas. Mudah-mudahan nanti BKTI PII kalau udah aktif lagi bakal punya banyak kegiatan yang bagus ya.

No comments:

Post a Comment