Saturday, November 3, 2012

Penting dan Maslahat

      Hayoo coba tebak sinetron apa yang paling ngetop saat ini ?. Pasti pada bilang Haji Sulam sama Haji Muhidin. Judul sinetronnya 'Tukang Bubur Naik Haji'.  Emang tuh nggak ada kelar-kelarnya urusan pak haji dua itu. Dari sekian banyak sinetron cerita tentang H. Sulam memang paling mengena di hati pemirsa, karena mirip banget sama realita yang terjadi di masyarakat.
    Banyak yang nggak seneng nonton sinetron karena image sinetron Indonesia yang disinyalir hanya mempertontonkan kemewahan dan fisik semata. Tetapi sebenarnya tergantung sinetronnya sih, pinter-pinter kitanya saja memilih nonton yang mana. Beberapa judul sinetron atau FTV ada juga yang mengandung pelajaran. Semalam saya menemukan dua kutipan bagus dari dua sinetron :
1) Tukang Bubur Naik Haji
    (Ucapan Bang Sobari ngomentarin si Badar yang ragu ngajak Epi ketemuan)   
    "Belum nyoba aja udah takut duluan. Udah kaya keong kena garam, menciut !".
2) Raden Kian Santang
    (Ucapan kakek guru kepada Kian Santang yang lagi bingung)  
   "Lakukanlah yang penting, yang maslahat bagi diri sendiri dan manfaat bagi orang banyak".
      Dua kutipan tersebut membuat saya mereview, apakah semua yang saya lakukan atau yang saya rencanakan untuk dilakukan adalah hal yang penting dan maslahat. Semestinya saat kita tahu apa yang kita akan lakukan adalah hal yang penting, maka tidak boleh ada lagi keraguan untuk menyegerakan melakukannya. Karena bisa jadi tindakan atau pencapaian kita akan membawa  manfaat bagi orang banyak.
      Setiap manusia lahir sebagai pemenang, so jangan kalah sebelum berperang. Berjuanglah, tidak ada yang tidak mungkin selama Allah beserta kita.
       

No comments:

Post a Comment