Tuesday, March 13, 2012

Bahasa GaJeBo*

*Gajebo = Gak Jelas Bo'
     Inget nggak jaman dulu Deby Sahertian punya kamus bahasa gaul. Yang akika mawar cucho bo', gitu deh bahasanya. Tambah lama tambah berkembang biak istilah-istilah yang nggak jelas justrungannya. Ya ampyuun, yang terakhir kali menyebar luas adalah bahasa Alay. Khasnya bahasa Alay ini adalah mencampuradukkan antara huruf dan angka contohnya 4Y4NK (ayang), ch3munguuud! (semangaat!). Coba kalo ada tugas mengarang dalam bahasa Alay, satu paragraf aja mungkin udah mual-mual (baik yang mengarang maupun yang membaca).
    Tak berhenti sampai disitu, kata-kata ajaib masih terus bermunculan antara lain kata makian 'kacrut', bahasa abg 'unyu-unyu', dan yang terbaru adalah 'kepo'. Nah lho apaan lagi tuh. Well, kalau 'kacrut' mungkin bisa disetarakan dengan umpatan lainnya seperti 'sompret', 'semprul','sontoloyo', dll. Yah namanya orang mengumpat yaa seenaknya saja.
     Baiklah, mari kita beralih ke 'unyu-unyu'. Kata ini bisa dipakai sendiri 'unyu' atau berulang 'unyu-unyu'. Biasanya kalau gemas keluar deh kata itu, contoh : liat cowok cakep lewat "iihh unyu banget deh, mau dong kenalan". Jadi 'unyu' bisa berarti lucu. Kalau 'unyu-unyu' dapat diartikan sebagai kata kerja/perbuatan yang sedang atau ingin dilakukan, contoh : "udah jam 7 malem nih, waktunya unyu-unyu !". Tentunya perbuatan apa yang akan dilakukan juga nggak jelas.
    Terakhir yang baru merajalela adalah kata 'Kepo'. Sampai saat ini saya sendiri juga belum pernah pake kata aneh ini. Arti harfiah 'Kepo' adalah (menurut para manusia-manusia gaul) kepengen tahu. Sejarahnya kata ini berasal bahasa Hokien 'Kaypoh' artinya orang yang selalu ingin tahu urusan orang lain.
     Kalau dipikir-pikir para generasi muda Indonesia memang kreatif dalam berbahasa, mampu menciptakan istilah-istilah yang entah disusun berdasarkan wangsit apa. Bolehlah jika ingin lucu-lucuan tapi sebaiknya tetap menjunjung tinggi bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak kasus dimana hasil ulangan English nilainya lebih tinggi dari nilai Bahasa. Saya juga termasuk salah satunya ;D. Karena dalam pelajaran English betul-betul diterapkan struktur tata bahasanya. Seberapa sering kita tes TOEFL?, dari yang berbiaya 200 ribu hingga yang 2 juta. Namun pernahkah kita ikutan tes Bahasa ?. Sampai saat ini tidak ada tes Bahasa, coba kalau ada kira-kira nilai kita gimana.
    Penggunaan bahasa yang baik tidak hanya sekedar susunan SPOK (Subyek, Predikat, Obyek, Keterangan) tapi juga pilihan kata yang digunakan. Saya sendiri mengakui belum rapi menggunakan Bahasa. Lihat saja isi dari blog ini, bahasanya masih berantakan hehehe.
     Iklan layanan masyarakat yang mendorong penggunaan Bahasa Indonesia ini saya temukan di seputaran Pasar Beringhardjo, dekat dengan pusat informasi pariwisata Yogyakarta (kalau tidak salah ya). Meskipun di wilayah yang mayoritas penduduknya berbahasa Jawa, ternyata pemakaian Bahasa Indonesia tetap diutamakan. 


No comments:

Post a Comment